Kilas balik perjalanan PT. SAFARI (Royal Safari, Taruna dan Blue Star)
Dekade 70an
Tahun 1979 Mengembangkan bisnis transpotasi/bus dari bisnis awalnya adalah sembako terutama minyak goreng, Koh Wiik dan Kon Shin adalah sosok pedangang sembakoyang besar di Salatiga dan terkenal di sekitaran Kabupaten Semarang dan Kabupaten Boyolali. Dengan hanya menumpang trayek dan nama PO.Rejeki Subur, Safari mulai berjalan di trayek Semarang Solo, mengikuti pengusaha bus salatigaan lainya yaitu PO.Mahkota dan PO. Esto serta PO.Rejeki Subur yang telah mengisi trayek ini. PO.Safari muncul dengan menyandang embel2 Megah Agung.

Dekade 80an
Tahun 1983-1984an mulai menggunakan nama sendiri yaitu PO.Safari Eka Kapti, nama Megah Agung mulai dihilangkan dari identitas awal PO ini berdiri.

Tahun 1986
Sebagai tonggal awal dimulainya kejayaan PO. SEK sampai saat ini, dengan pertama kali membeli otobus pesaing, yaitu membeli trayek PO.Raya Indah Wonogiri Solo Semarang,. Dan dioperasikan masih dengan nama lama yakni PO.Raya Indah, Wonogiri, 2 tahun berselang baru menggunakan identitas sendiri yakni PO.Taruna Wonogiri, sekarang Taruna Boyolali.

Tahun 1987
Ekpansi kedua. Setelah PO.Raya Indah adalah pembelian seluruh armada dan trayek PO.Giri Indah Wonogiri jurusan Wonogiri Solo Semarang, sama halnya dengan yang diatas PO.SEK masih menggunakan nama lama yakni PO.Giri Indah, pada tahun 89 baru dirubah dan digabung menjadi PO.Taruna Wonogiri, sekarang Taruna Boyolali.

Tahun1988
Ekpansi tahap ketiga yang berselang rata rata1 tahun, yakni membeli seluruh armada dan trayek PO.Langsung Jaya Karanganyar, jurusan Tawangangu Solo Semarang,. Taklama berselang pula akhirnya digabung dan dianti nama menjadi PO.Taruna Wonogiri, sekarang Taruna Boyolali.

Tahun 1989
Setelah banyak membeli Otobus Solo Semarangan/Kompetitor dari arah timur (solo area), PO SEK mulai “giat” membeli PO Kompetitor tapi dari arah barat (semarang area), yakni PO.Mutiara Kab Semarang (dulu bernama PO.Teratai Indah), trayek Semarang Solo, tak lama berselang nama PO.Mutiara diganti menjadi nama PO.Safari Kab Semarang/Ungaran

Pada tahun itu juga membeli trayek PO.Kembang Mas Kab Semarang, jurusan Semarang Solo,kemudian mengisi dengan nama otobus baru dari SEK, yakni PO.Fajar Karya Kab Semarang, kemudian tidak lama menggunkan nama PO.Fajar Karya, digantilah menjadi nama dan digabung menjadi PO.Duta Kartika Kab Semarang, perlu diketahu PO.Fajar Karya adalah operator bus besar jurusan Semarang Solo dan bus 3/4jurusan Salatiga Kopeng Magelang.

Tahun 1990
Kembali membeli sesepuh bus Salatigaan lainya selain Esto,yakni PO.Mahkota Kab Semarang, jurusan Semarang Solo,. Kemudian PO.Mahkota diganti dan digabung menjadi nama PO.Duta Kartika Kab Semarang

Pada tahun tersebut juga,SEK mengadakan Perluasan trayek diluar Solo Semarang dengan Membeli trayek dari operator asal Kab Magelang, yakni PO.Joko Kendil, kemudian mengisi trayek dengan menggunakan nama Joko Kendil untuk jurusan Jogja Magelang Semarang, kemudian juga mengisi trayek dengan nama PO.Duta Kartika jurusan Semarang Magelang Purworejo serta mengisi trayek Semarang Jogja dengan nama PO.Safari. Selain itu membuka trayek baru AKAP pertamakalinya, dantaranya, Semarang Wonogiri Pacitan (Duta Kartika), Semarang Wonogiri Purwantoro Ponorogo (Duta Kartika).

Tahun 1991
Tahun itu,adalah tahun terakhir untuk trayek lokalan Jateng, yakni membeli semua armada dan trayek PO.Rajawali Solo, termasuk trayek PO.Potro Jaya (milik PO.Rajawali), yang pada tahun 1992 PO.Rajawali yang dibeli diganti nama menjadi nama baru, PO.Satria Kab Karanganyar, kemudian dipindah menjadi PO.Satria Boyolali, sekarang sudah dilebur menjadi PO.Taruna Boyolali.

Dari tahun 1987 s/d tahun 1992,SEK mengadakan peremajaan armadanya dengan armada baru bermesin Mersi dan Hino bermesin depan dengan Karoseri Tri Sakti, New Armada, Laksana, Malindo, Tugas Anda serta Morodadi.

Tahun 1993
Tahun 1993, angin perubahan peremajaan terjadi,. Karena MB tidaklagi mengeluarkan sasis OF/Mesin Depan. Pilihan akhirnya peremajaan armada jatuh pada mesin Mitshubisi BM dengan Karoseri Trijaya Union

Tahun 1994
Tahun 1994, SEK mengadakan peremajaan armada dan merintis kelas AC Ekonomi,guna menaggulangi kelas Patas yang semakin berkembang untuk jalur Solo Semarang. Permajaan armada menggunakan mesin dari jepang yang belum lama mengeluarkan versi mesin belakang. Tapi rupanya pemilik SEK kurang puas dengan performa dan ketangguhn mesin tersebut dimana pada waktu membeli dalam jumlah banyak, hingga sampai hari ini rupanya pemilik SEK sudah tidak mau menggunakanya mesin tersebut (kebiasaan di SEK umur mesin dihitung minimal 5 tahun dan cara pembelian secara partai/bukan satuan).

Tahun 1995
Setelah kuat ditrayek local, SEK melirik pasar bus malam AKAP, yakni PO.Safari trayek Solo Jakarta dengan layanan kelas Eksekutif
Tahun 1996
 
Ikut meramaikan pangsa pasar bus kota di Jakarta, dengan nama ARH Safari, Arief Rahman Hakim – Safari denga menggunakanan armada Hino AK/Karoseri International dan meluaskan trayek bus malamnya, hal ini dengan adanya Bus Safari AKAP dengan variatif kelasnya juga nopolnya, diantaranya PO.Safari Nopol B Jakarta, PO.Safari Nopol AB Kulonporogo (DIY)

Tahun 1997 s/d 1998
Terkena imbas krisis moneter dan panasnya suhu politik

Tahun 1999
Setelah keadaan mulai membaik, SEK mengadakan permajaan armada AKDP Solo Semarang yang bermesin jepang dan bermesin belakang,dimana baru umur 4 tahun rata rata sudah rontok, akhirnya kembali ke selera asal,menggunakan mesin produk jerman untuk armada AC nya dan mesin Mitsubishi B untuk armada Ekonominya.

Tahun 1999-2000
Membuka layanan Divisi Pariwisata/STR, disinilah cikal bakal Blue Star ada.

Tahun 2003-2004
Membukan layanan wisata dengan nama baru, yakni. Blue Star.

Tahun 2006-2007
Manajemen Safari grup mulai pisah, menjadi 2 usaha,yakni SEK (Royal Safari, Taruna. Dan Blue Star), yang unit usaha satunya adalah PO.Safari Salatiga (familiar dengan Safari Lux/Safari Malam), pada tahun itu juga Blue Star juga mulai digunakan sebagi bus Regular (Bus Malam AKAP Solo Jakarta), bagi saya sebagi penggemar bus adalah kesalahan fatal dengan mengoperasika armada pariwisata menjadi armada regular, nama besar, eksistensi jadi rancu, tetapi rupanya BS kini dikembalikan menjadi armada murni pariwisata, trayek bus malam kembali dilanjutkan menggunakan nama Royal Safari, tentunya itulah pilihan yang paling tepat karena bermain dalam market yang berbeda. Sangat jarang Perusahaan Otobus yang bergerak dalam layanan wisata juga sukses dalam layanan regular, begitupun sebaliknya.
Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!