PO. Safari Eka Kapti yang dahulunya satu grup usaha dalam bidang tranportasi umum, dengan memakai label 6 hurup (nama aseli) diantaranya, Safari, Taruna, Satria dan beberapa nama yang tidak diubah dari pemilik lamanya, semisal PO.Duta Kartika, PO.Fajar Karya dan PO.Joko Kendil, tetapi sekarang terkonsentrasi hanya 2 nama semata setelah resmi berpisah dalam manajemen baru yang berbeda, yakni PO.Royal Safari dan Safari Salatiga. Persaingan 2 perusahaan yang dahulu dalam 1 grup usaha ini nampaknya mulai diminimalir dengan cara penguasaan jam pemberangkatan penumpang, Royal Safari menguasai jalur Semarang Solo dengan pemberangkatan dari Semarang dan sebagian Solo Semarang dengan nama Taruna sebaliknya Safari Salatiga menguasai jalur Solo Semarang dengan jam pemberangkatan awal dari Solo. Antusias Safari Salatiga untuk menguasai jalur Solo Semarang tidaklah semulus adiknya, yakni Royal Safari yang telah 100% menguasai trayek Semarang Solo dan 30% Solo Semarang, Ekpansi dengan cara mencaplok otobus Solensis memang berhasil dengan cara membeli PO.Apollo, PO.Surya Jaya dan PO.Muncul, selebihnya itu kemungkinan tidak akan terbeli, semisal PO.Mulyo Indah Solo, PO.Raya Wonogiri, PO.Ismo Wonogiri dan PO.Rajawali Solo, karena otobus otobus tersebut masih mampu bertahan dengan strateginya masing masing. Tetapi persaingan antara Safari dan Royal Safari untuk line AKAP Solo Jakarta nampaknya tidak terhindarkan, strategi Royal Safari menggunakan emblem nama Blue Star pada armadanya semata karena brand BS sudah lumayan familiar dan kredibilitasnya juga cukup bagus, disamping itu Royal Safari AKAP Bus Malam jalan di trayek resmi Blue Star, perlu diketahui Blue Star dahulu pernah mencoba membuka jalur regular Solo Jakarta tapi tidak diteruskan lagi, hal ini dahulu yang konon menjadi pemicu pecahnya managemen Safari Eka Kapti sehingga munculah nama Royal Safari dan Safari Salatiga.
Foto: Indra Sanjaya