PO. Wilis, termasuk bus sepuh yang memulai karyanya pada tahun 1961, angkutan umum moda tranportasi bus yang melayani trayek Solo Salatiga Semarang dan beberapa trayek yang lainya diantaranya Solo Purwodadi, adakalanya teringat dengan masa era 80an, dimana bus ini masih banyak berlalu lalang di jalanan, dengan warna body bus putih, dihiasi poletan striping garis garis berwarna biru dengan menggunakan logo King, setia melayani penumpang dan mengalami masa keemasanya sebelum generasi yang bertaburan seperti saat ini, berakhir di trayeknya pada era 1985, perusahaan otobus ini bak hilang ditelan rimba.
8:13 AM
Kilas balik perjalanan PT. SAFARI (Royal Safari, Taruna dan Blue Star)
Dekade 70an
Tahun 1979 Mengembangkan bisnis transpotasi/bus dari bisnis awalnya adalah sembako terutama minyak goreng, Koh Wiik dan Kon Shin adalah sosok pedangang sembakoyang besar di Salatiga dan terkenal di sekitaran Kabupaten Semarang dan Kabupaten Boyolali. Dengan hanya menumpang trayek dan nama PO.Rejeki Subur, Safari mulai berjalan di trayek Semarang Solo, mengikuti pengusaha bus salatigaan lainya yaitu PO.Mahkota dan PO. Esto serta PO.Rejeki Subur yang telah mengisi trayek ini. PO.Safari muncul dengan menyandang embel2 Megah Agung.
Dekade 80an
Tahun 1983-1984an mulai menggunakan nama sendiri yaitu PO.Safari Eka Kapti, nama Megah Agung mulai dihilangkan dari identitas awal PO ini berdiri.
Tahun 1986
Sebagai tonggal awal dimulainya kejayaan PO. SEK sampai saat ini, dengan pertama kali membeli otobus pesaing, yaitu membeli trayek PO.Raya Indah Wonogiri Solo Semarang,. Dan dioperasikan masih dengan nama lama yakni PO.Raya Indah, Wonogiri, 2 tahun berselang baru menggunakan identitas sendiri yakni PO.Taruna Wonogiri, sekarang Taruna Boyolali.
Tahun 1987
Ekpansi kedua. Setelah PO.Raya Indah adalah pembelian seluruh armada dan trayek PO.Giri Indah Wonogiri jurusan Wonogiri Solo Semarang, sama halnya dengan yang diatas PO.SEK masih menggunakan nama lama yakni PO.Giri Indah, pada tahun 89 baru dirubah dan digabung menjadi PO.Taruna Wonogiri, sekarang Taruna Boyolali.
Tahun1988
Ekpansi tahap ketiga yang berselang rata rata1 tahun, yakni membeli seluruh armada dan trayek PO.Langsung Jaya Karanganyar, jurusan Tawangangu Solo Semarang,. Taklama berselang pula akhirnya digabung dan dianti nama menjadi PO.Taruna Wonogiri, sekarang Taruna Boyolali.
Tahun 1989
Setelah banyak membeli Otobus Solo Semarangan/Kompetitor dari arah timur (solo area), PO SEK mulai “giat” membeli PO Kompetitor tapi dari arah barat (semarang area), yakni PO.Mutiara Kab Semarang (dulu bernama PO.Teratai Indah), trayek Semarang Solo, tak lama berselang nama PO.Mutiara diganti menjadi nama PO.Safari Kab Semarang/Ungaran
Pada tahun itu juga membeli trayek PO.Kembang Mas Kab Semarang, jurusan Semarang Solo,kemudian mengisi dengan nama otobus baru dari SEK, yakni PO.Fajar Karya Kab Semarang, kemudian tidak lama menggunkan nama PO.Fajar Karya, digantilah menjadi nama dan digabung menjadi PO.Duta Kartika Kab Semarang, perlu diketahu PO.Fajar Karya adalah operator bus besar jurusan Semarang Solo dan bus 3/4jurusan Salatiga Kopeng Magelang.
Tahun 1990
Kembali membeli sesepuh bus Salatigaan lainya selain Esto,yakni PO.Mahkota Kab Semarang, jurusan Semarang Solo,. Kemudian PO.Mahkota diganti dan digabung menjadi nama PO.Duta Kartika Kab Semarang
Pada tahun tersebut juga,SEK mengadakan Perluasan trayek diluar Solo Semarang dengan Membeli trayek dari operator asal Kab Magelang, yakni PO.Joko Kendil, kemudian mengisi trayek dengan menggunakan nama Joko Kendil untuk jurusan Jogja Magelang Semarang, kemudian juga mengisi trayek dengan nama PO.Duta Kartika jurusan Semarang Magelang Purworejo serta mengisi trayek Semarang Jogja dengan nama PO.Safari. Selain itu membuka trayek baru AKAP pertamakalinya, dantaranya, Semarang Wonogiri Pacitan (Duta Kartika), Semarang Wonogiri Purwantoro Ponorogo (Duta Kartika).
Tahun 1991
Tahun itu,adalah tahun terakhir untuk trayek lokalan Jateng, yakni membeli semua armada dan trayek PO.Rajawali Solo, termasuk trayek PO.Potro Jaya (milik PO.Rajawali), yang pada tahun 1992 PO.Rajawali yang dibeli diganti nama menjadi nama baru, PO.Satria Kab Karanganyar, kemudian dipindah menjadi PO.Satria Boyolali, sekarang sudah dilebur menjadi PO.Taruna Boyolali.
Dari tahun 1987 s/d tahun 1992,SEK mengadakan peremajaan armadanya dengan armada baru bermesin Mersi dan Hino bermesin depan dengan Karoseri Tri Sakti, New Armada, Laksana, Malindo, Tugas Anda serta Morodadi.
Tahun 1993
Tahun 1993, angin perubahan peremajaan terjadi,. Karena MB tidaklagi mengeluarkan sasis OF/Mesin Depan. Pilihan akhirnya peremajaan armada jatuh pada mesin Mitshubisi BM dengan Karoseri Trijaya Union
Tahun 1994
Tahun 1994, SEK mengadakan peremajaan armada dan merintis kelas AC Ekonomi,guna menaggulangi kelas Patas yang semakin berkembang untuk jalur Solo Semarang. Permajaan armada menggunakan mesin dari jepang yang belum lama mengeluarkan versi mesin belakang. Tapi rupanya pemilik SEK kurang puas dengan performa dan ketangguhn mesin tersebut dimana pada waktu membeli dalam jumlah banyak, hingga sampai hari ini rupanya pemilik SEK sudah tidak mau menggunakanya mesin tersebut (kebiasaan di SEK umur mesin dihitung minimal 5 tahun dan cara pembelian secara partai/bukan satuan).
Tahun 1995
Setelah kuat ditrayek local, SEK melirik pasar bus malam AKAP, yakni PO.Safari trayek Solo Jakarta dengan layanan kelas Eksekutif
Tahun 1996
Ikut meramaikan pangsa pasar bus kota di Jakarta, dengan nama ARH Safari, Arief Rahman Hakim – Safari denga menggunakanan armada Hino AK/Karoseri International dan meluaskan trayek bus malamnya, hal ini dengan adanya Bus Safari AKAP dengan variatif kelasnya juga nopolnya, diantaranya PO.Safari Nopol B Jakarta, PO.Safari Nopol AB Kulonporogo (DIY)
Tahun 1997 s/d 1998
Terkena imbas krisis moneter dan panasnya suhu politik
Tahun 1999
Setelah keadaan mulai membaik, SEK mengadakan permajaan armada AKDP Solo Semarang yang bermesin jepang dan bermesin belakang,dimana baru umur 4 tahun rata rata sudah rontok, akhirnya kembali ke selera asal,menggunakan mesin produk jerman untuk armada AC nya dan mesin Mitsubishi B untuk armada Ekonominya.
Tahun 1999-2000
Membuka layanan Divisi Pariwisata/STR, disinilah cikal bakal Blue Star ada.
Tahun 2003-2004
Membukan layanan wisata dengan nama baru, yakni. Blue Star.
Tahun 2006-2007
Manajemen Safari grup mulai pisah, menjadi 2 usaha,yakni SEK (Royal Safari, Taruna. Dan Blue Star), yang unit usaha satunya adalah PO.Safari Salatiga (familiar dengan Safari Lux/Safari Malam), pada tahun itu juga Blue Star juga mulai digunakan sebagi bus Regular (Bus Malam AKAP Solo Jakarta), bagi saya sebagi penggemar bus adalah kesalahan fatal dengan mengoperasika armada pariwisata menjadi armada regular, nama besar, eksistensi jadi rancu, tetapi rupanya BS kini dikembalikan menjadi armada murni pariwisata, trayek bus malam kembali dilanjutkan menggunakan nama Royal Safari, tentunya itulah pilihan yang paling tepat karena bermain dalam market yang berbeda. Sangat jarang Perusahaan Otobus yang bergerak dalam layanan wisata juga sukses dalam layanan regular, begitupun sebaliknya.
Dekade 70an
Tahun 1979 Mengembangkan bisnis transpotasi/bus dari bisnis awalnya adalah sembako terutama minyak goreng, Koh Wiik dan Kon Shin adalah sosok pedangang sembakoyang besar di Salatiga dan terkenal di sekitaran Kabupaten Semarang dan Kabupaten Boyolali. Dengan hanya menumpang trayek dan nama PO.Rejeki Subur, Safari mulai berjalan di trayek Semarang Solo, mengikuti pengusaha bus salatigaan lainya yaitu PO.Mahkota dan PO. Esto serta PO.Rejeki Subur yang telah mengisi trayek ini. PO.Safari muncul dengan menyandang embel2 Megah Agung.
Dekade 80an
Tahun 1983-1984an mulai menggunakan nama sendiri yaitu PO.Safari Eka Kapti, nama Megah Agung mulai dihilangkan dari identitas awal PO ini berdiri.
Tahun 1986
Sebagai tonggal awal dimulainya kejayaan PO. SEK sampai saat ini, dengan pertama kali membeli otobus pesaing, yaitu membeli trayek PO.Raya Indah Wonogiri Solo Semarang,. Dan dioperasikan masih dengan nama lama yakni PO.Raya Indah, Wonogiri, 2 tahun berselang baru menggunakan identitas sendiri yakni PO.Taruna Wonogiri, sekarang Taruna Boyolali.
Tahun 1987
Ekpansi kedua. Setelah PO.Raya Indah adalah pembelian seluruh armada dan trayek PO.Giri Indah Wonogiri jurusan Wonogiri Solo Semarang, sama halnya dengan yang diatas PO.SEK masih menggunakan nama lama yakni PO.Giri Indah, pada tahun 89 baru dirubah dan digabung menjadi PO.Taruna Wonogiri, sekarang Taruna Boyolali.
Tahun1988
Ekpansi tahap ketiga yang berselang rata rata1 tahun, yakni membeli seluruh armada dan trayek PO.Langsung Jaya Karanganyar, jurusan Tawangangu Solo Semarang,. Taklama berselang pula akhirnya digabung dan dianti nama menjadi PO.Taruna Wonogiri, sekarang Taruna Boyolali.
Tahun 1989
Setelah banyak membeli Otobus Solo Semarangan/Kompetitor dari arah timur (solo area), PO SEK mulai “giat” membeli PO Kompetitor tapi dari arah barat (semarang area), yakni PO.Mutiara Kab Semarang (dulu bernama PO.Teratai Indah), trayek Semarang Solo, tak lama berselang nama PO.Mutiara diganti menjadi nama PO.Safari Kab Semarang/Ungaran
Pada tahun itu juga membeli trayek PO.Kembang Mas Kab Semarang, jurusan Semarang Solo,kemudian mengisi dengan nama otobus baru dari SEK, yakni PO.Fajar Karya Kab Semarang, kemudian tidak lama menggunkan nama PO.Fajar Karya, digantilah menjadi nama dan digabung menjadi PO.Duta Kartika Kab Semarang, perlu diketahu PO.Fajar Karya adalah operator bus besar jurusan Semarang Solo dan bus 3/4jurusan Salatiga Kopeng Magelang.
Tahun 1990
Kembali membeli sesepuh bus Salatigaan lainya selain Esto,yakni PO.Mahkota Kab Semarang, jurusan Semarang Solo,. Kemudian PO.Mahkota diganti dan digabung menjadi nama PO.Duta Kartika Kab Semarang
Pada tahun tersebut juga,SEK mengadakan Perluasan trayek diluar Solo Semarang dengan Membeli trayek dari operator asal Kab Magelang, yakni PO.Joko Kendil, kemudian mengisi trayek dengan menggunakan nama Joko Kendil untuk jurusan Jogja Magelang Semarang, kemudian juga mengisi trayek dengan nama PO.Duta Kartika jurusan Semarang Magelang Purworejo serta mengisi trayek Semarang Jogja dengan nama PO.Safari. Selain itu membuka trayek baru AKAP pertamakalinya, dantaranya, Semarang Wonogiri Pacitan (Duta Kartika), Semarang Wonogiri Purwantoro Ponorogo (Duta Kartika).
Tahun 1991
Tahun itu,adalah tahun terakhir untuk trayek lokalan Jateng, yakni membeli semua armada dan trayek PO.Rajawali Solo, termasuk trayek PO.Potro Jaya (milik PO.Rajawali), yang pada tahun 1992 PO.Rajawali yang dibeli diganti nama menjadi nama baru, PO.Satria Kab Karanganyar, kemudian dipindah menjadi PO.Satria Boyolali, sekarang sudah dilebur menjadi PO.Taruna Boyolali.
Dari tahun 1987 s/d tahun 1992,SEK mengadakan peremajaan armadanya dengan armada baru bermesin Mersi dan Hino bermesin depan dengan Karoseri Tri Sakti, New Armada, Laksana, Malindo, Tugas Anda serta Morodadi.
Tahun 1993
Tahun 1993, angin perubahan peremajaan terjadi,. Karena MB tidaklagi mengeluarkan sasis OF/Mesin Depan. Pilihan akhirnya peremajaan armada jatuh pada mesin Mitshubisi BM dengan Karoseri Trijaya Union
Tahun 1994
Tahun 1994, SEK mengadakan peremajaan armada dan merintis kelas AC Ekonomi,guna menaggulangi kelas Patas yang semakin berkembang untuk jalur Solo Semarang. Permajaan armada menggunakan mesin dari jepang yang belum lama mengeluarkan versi mesin belakang. Tapi rupanya pemilik SEK kurang puas dengan performa dan ketangguhn mesin tersebut dimana pada waktu membeli dalam jumlah banyak, hingga sampai hari ini rupanya pemilik SEK sudah tidak mau menggunakanya mesin tersebut (kebiasaan di SEK umur mesin dihitung minimal 5 tahun dan cara pembelian secara partai/bukan satuan).
Tahun 1995
Setelah kuat ditrayek local, SEK melirik pasar bus malam AKAP, yakni PO.Safari trayek Solo Jakarta dengan layanan kelas Eksekutif
Tahun 1996
Ikut meramaikan pangsa pasar bus kota di Jakarta, dengan nama ARH Safari, Arief Rahman Hakim – Safari denga menggunakanan armada Hino AK/Karoseri International dan meluaskan trayek bus malamnya, hal ini dengan adanya Bus Safari AKAP dengan variatif kelasnya juga nopolnya, diantaranya PO.Safari Nopol B Jakarta, PO.Safari Nopol AB Kulonporogo (DIY)
Tahun 1997 s/d 1998
Terkena imbas krisis moneter dan panasnya suhu politik
Tahun 1999
Setelah keadaan mulai membaik, SEK mengadakan permajaan armada AKDP Solo Semarang yang bermesin jepang dan bermesin belakang,dimana baru umur 4 tahun rata rata sudah rontok, akhirnya kembali ke selera asal,menggunakan mesin produk jerman untuk armada AC nya dan mesin Mitsubishi B untuk armada Ekonominya.
Tahun 1999-2000
Membuka layanan Divisi Pariwisata/STR, disinilah cikal bakal Blue Star ada.
Tahun 2003-2004
Membukan layanan wisata dengan nama baru, yakni. Blue Star.
Tahun 2006-2007
Manajemen Safari grup mulai pisah, menjadi 2 usaha,yakni SEK (Royal Safari, Taruna. Dan Blue Star), yang unit usaha satunya adalah PO.Safari Salatiga (familiar dengan Safari Lux/Safari Malam), pada tahun itu juga Blue Star juga mulai digunakan sebagi bus Regular (Bus Malam AKAP Solo Jakarta), bagi saya sebagi penggemar bus adalah kesalahan fatal dengan mengoperasika armada pariwisata menjadi armada regular, nama besar, eksistensi jadi rancu, tetapi rupanya BS kini dikembalikan menjadi armada murni pariwisata, trayek bus malam kembali dilanjutkan menggunakan nama Royal Safari, tentunya itulah pilihan yang paling tepat karena bermain dalam market yang berbeda. Sangat jarang Perusahaan Otobus yang bergerak dalam layanan wisata juga sukses dalam layanan regular, begitupun sebaliknya.
8:08 AM
Giri Indah model skyliner versi karoseri Tri
Sakti Magelang, AC Seats 2-3, yang belum ditarik SUN, beberapa saat
kemudian setelah ditarik SUN diganti menjadi beberapa nama, PO. Sun
Ekpress dan PO. Bintang Terang.
Foto Prasetyo Aja dan Fauzi Akbariyanto
Foto Prasetyo Aja dan Fauzi Akbariyanto
8:03 AM
Sebut saja beberapa armada otobus, diantaranya
Bus ELTEHA International dengan Paket Kargo ELTEHA, Bus BHAYANGKARA
dengan Paket Sinar Aji/SA BHAYANGKARA, Bus ADAM dengan Paket Kilat
ADAM, Bus LUMINTU dengan Paket Kilat SADANA nya, Bus PEMUDA EXPRESS
dengan paket kilat PEMUDA EXPRESS/Sekarang HIRA EXPRESS.
2:00 AM
Salah satu operator bus wonogiren yang berkembang pesat pada era 80 s/d 90an salah satunya adalah PO.Tunggal Daya, Perusahaan otobus yang semula hanya bermain di kelas ekonomi ini pada sekitaran tahun 86-87an membuka layanan baru yaitu kelas VIP. Masih sangat jarang otobus wonogiren yang membuka kelas ini kecuali PO.Raya, berbeda dengan otobus soloensis yang rata rata bergerak dalam layanan VIP ini, sebut saja PO.Apollo, PO.Muncul dan PO.Mulyo Indah. PO.Raya sejak kehadiranya di lintas Bus Malam Cepat sudah berkiblat ke otobus Solensis. PO.Tunggal Daya adalah operator bus ke 2 setelah PO.Raya yang membuka layanan seperti otobus daerah Solo. Untuk jam pemberangkatan kelas ekonomi PO.Tunggal Daya berangkat siang hari sedangkan untuk kelas VIP berangkat sore harinya. Salah satu ciri khas PO.Tunggal Daya tempo dulu adalah kecondongan memakai karoseri laksana, sedang otobus wonogiren lainya identik dengan penggunaan Karoseri Tri Sakti. Kreatifitas tidak berhenti sampai disitu, sekitar tahun 90, otobus ini membuka trayek baru yaitu Wonogiri Bandung Sukabumi kelas Non AC, kenapa namanya bukan kelas ekonomi, karena untuk yang bus malam jurusan Bandung dan sekitarnya, kelas ekonomi biasanya hanya bus yang menggunakan seats 2-3, misal PO.Tri Affari yang masuk dalam kelas bus malam kelas ekonomi. Tidak sampai disitu pada sekitaran tahun 95-96an otobus ini membuka trayek baru yang berpusat di luar wonogiri, yaitu Sukabumi, dengan layanan trayek Sukabumi ke ke kota Jabodetabek. Kini PO.Tunggal Daya masih tetap eksis dengan layanan Bus Malam trayek Wonogiri Jakarta, Wonogiri Sukabumi dan Layanan Bus Pariwisata di Jogjakarta
Pembagian warna kelas PO.Tunggal Daya disesuaikan dengan kelas bus
1. Hijau Tosca : Kelas Bus VIP
2. Biru : Kelas AC Ekonomi
3. Biru kombinasi Orange dan Kuning : Kelas Ekonomi
Foto PO.Tunggal Daya kelas Ekonomi yang lainya, Foto dokumentasi Indra Sanjaya.
Pembagian warna kelas PO.Tunggal Daya disesuaikan dengan kelas bus
1. Hijau Tosca : Kelas Bus VIP
2. Biru : Kelas AC Ekonomi
3. Biru kombinasi Orange dan Kuning : Kelas Ekonomi
Foto PO.Tunggal Daya kelas Ekonomi yang lainya, Foto dokumentasi Indra Sanjaya.
Subscribe to:
Posts (Atom)